Tentang Amanah

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan bagaimana diangkatnya amanah dari hati. Tidak ada yang tersisa darinya di dalam hati kecuali bekas-bekasnya saja.

Hudzaifah Radhiyallahu anhu berkata:
“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam meriwayatkan kepada kami dua hadits, salah satu dari keduanya telah aku lihat, dan saat ini aku sedang menunggu yang lainnya. Beliau meriwayatkan kepadaku bahwasanya amanah singgah pada pangkal hati manusia, kemudian mereka mengetahui sebagian dari al-Qur-an, mengetahui sebagian dari as-Sunnah, dan beliau meriwayatkan kepada kami bagaimana diangkatnya amanah itu, beliau bersabda, “Seseorang tidur, lalu amanah di dalam hatinya dicabut, [Shahiih al-Bukhari, kitab ar-Riqaaq, bab Raf’ul Amaanah (XI/333, al-Fat-h)
Di dalam hadits ini terdapat penjelasan bahwa amanah akan diangkat dari hati, sehingga seseorang menjadi pengkhianat padahal sebelumnya dia adalah orang yang terpercaya. Hal ini hanyalah terjadi pada orang yang telah hilang rasa takutnya kepada Allah, lemah imannya, bergaul dengan orang yang selalu khianat sehingga dia menjadi seorang pengkhianat, karena seorang teman akan mengikuti orang yang menemaninya.

Dan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengabarkan akan adanya tahun-tahun yang penuh dengan penghianatan, segala urusan berbalik, orang yang jujur dianggap bohong, orang yang bohong dianggap jujur, orang yang terpercaya dianggap berkhianat dan orang yang berkhianat dipercaya, sebagaimana akan dijelaskan bahwa di antara tanda-tanda Kiamat adalah terangkatnya orang-orang yang rendah.

Pesan : Jadilah orang yg amanah.. 
oleh Yuko Siswanto | @yukosiswanto
Share on Google Plus

About Yode Arliando

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 Comments:

Post a Comment